Moza Pramita, 46, Venita Daben, 52, dan Irka, 50, membuat podcast Tua Tapi Keren. Yang menarik, podcast ini tanpa bintang tamu, mereka bertiga yang akan membicarakan tema-tema obrolan perempuan dewasa berusia di atas 45 tahun selama 15 hingga 20 menit.
Dalam sepekan, mereka akan menanyangkannya sebanyak satu kali. “Kami masih mengerjakan hanya bertiga dan Venita yang bersedia untuk mengeditnya. Belajar pelan-pelan,” kata Moza membuka pembicaraan dengan Media Indonesia, Minggu (9/1) melalui sambungan telepon.
Podcast ini mulai ditayangkan Jumat (7/1). Tema yang mereka pilih seputar bucin, menopause, pelakor, peran sebagai ibu, seks, karier kedua, penuaan, kecantikan, juga olahraga.
Mereka berharap, obrolan ini mampu membuat para perempuan dewasa memiliki teman diskusi dan menjadi semangat agar mencapai usia tua dengan keren, itulah mengapa judul podcast mereka #tuatapikeren. Mereka bertiga bersahabat sejak lama, tepatnya bersahabatan yang menular.
Moza berteman dengan Venita sejak lama, semetara Venita juga bersahabat dengan Irka sejak sepuluh tahun yang lalu. “Jadi saat kami bertiga berjumpa beberapa kali, kami langsung cocok. Kami bertiga bukan tipe yang suka nahan-nahan atau jaim-jaim. Apa yang perlu dibicarakan, kami bahas. Jadi berjumpa tiga kali, kami langsung sepakat untuk membuat podcast ini.” Moza menambahkan mereka tidak mencari kehebohan, dan keviralan. “Ini sesuai umur, dan semacam menjadi colekan untuk teman seumuran yang kami kenal, sekeliliing kita, yang sedang memasuki era yang berbeda dari era 10 tahun yang lalu, termasuk perubahan dan perubahan dunia dari sisi teknologi. “Dan pandemi ini mengajarkan pada kita banyak hal, mau tidak-mau kita harus belajar teknologi. Dulu kita menganggap laptop itu pleasure, tapi anak sekarang dan kita sekarang sudah menjadikannya kebutuhan.” kata Moza.
“Digitalisasi mengingatkan kita perubahan itu oke, menghadapi perubahan it;s fine, tinggal kitanya aja mau keukeuh tidak mau berubah dan frustasi, atau mengikuti perubahan dengan menyenangkan. Ini ternyata berlaku juga di segala aspek kehidupan kita,” tambah Moza.
Moza sendiri merupakan perempuan yang sibuk. Dia adalah ibu dari dua anak, pernah menjadi penyiar radio, dan kini menjadi konsultan untuk perusahaan multinational. Dia juga pemilik dan pendiri lashes by moza dan memiliki laman liburkeluarga. Venita Daben masih disibukkan dengan profesinya sebagai pengisi suara profesional dan pernah juga menjadi penyiar radio, sementara Irka merupakan konsultan hukum, sekaligus founder dari sebuah movement Myndfulact.
Berdasarkan latar belakang yang berbeda, mereka mulai memberanikan diri untuk membuat podcast yang ‘nyaman; untuk pendengar dan penontonnya, “Bentuknya diskusi, jadi tidak ada benar tidak ada salah, bukan SARA, tidak judgemental, menjadi teman, safe place untuk perempuan dewasa dengan segala dinamikanya, mewakili perempuan matang yang mungkin suaranya kurang terdengar di sosial media,” kata Moza. (OL-12)
Sumber: mediaindonesia.com